Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

9 Alat Musik Tradisional dari Kalimantan Selatan

Alat Musik Tradisional dari Kalimantan Selatan - Kalimantan Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Bunda kotanya merupakan Banjarmasin. Provinsi Kalimantan Selatan mempunyai luas 37. 530, 52 km² dengan populasi nyaris 3, 7 juta jiwa.


Penduduk asli Kalimantan selatan merupakan suku Banjar. Budaya di Kalimantan Selatan dipengaruhi oleh keyakinan Islam yang dibawa oleh orang dagang Arab serta Persia bisa nampak dalam wujud kesenian, tarian, musik, baju, game serta upacara tradisional.


Musik tradisi Kalimantan Selatan mempunyai wujud serta karakteristik tertentu. Apabila dilihat dari wujudnya, musik di Kalimantan Selatan terdiri dari Vocal, Instrumental serta macam musiknya dan kedaerahannya. Bagi H. Anang Ardiansyah, seseorang pencipta lagu Banjar, penyanyi serta pengamat musik wilayah Kalimantan Selatan melaporkan kalau musik wilayah Kalimantan Selatan tercantum rumpun Melayu, tetapi berbeda dengan Melayu Sumatera. Perihal ini bisa dimengerti, sebab orang Banjar merupakan asimilasi Melayu dengan suku Bukit( Dayak) serta terdapat pengaruh Jawa- Sunda.


Perlengkapan Musik Tradisional Provinsi Kalimantan Selatan( Kalsel) meliputi: Gamelan Banjar, Gamelan Banjar, Kalampat, Kalang Kupak, Kintung, Kurung- kurung, Kuriding, Panting, Serunai Banjar, Terbang Madihin.




Gamelan Banjar

Gamelan Banjar merupakan seni karawitan dengan perlengkapan musik gamelan yang tumbuh di golongan suku Banjar di Kalimantan Selatan. Gamelan Banjar yang terdapat di Kalsel terdapat 2 tipe ialah tipe keraton serta tipe rakyatan.


Gamelan Banjar tipe keraton, fitur instrumennya terdiri dari: babun, gendang 2, rebab, gambang, selentem, ketuk, dawu, sarun 1, sarun 2, sarun 3, seruling, kanung, kangsi, gong besar, gong kecil.


Gamelan Banjar tipe rakyatan, fitur instrumennya terdiri dari: babun, dawu, sarun, sarantam, kanung, kangsi, gong besar, gong kecil.


Gamelan Banjar ialah musik pengiring tari Klasik Banjar. Tidak hanya menggiring tari Klasik Banjar, berperan pula menggiring pergelaran Wayang Kulit Banjar, Wayang Gung, kuda gipang Carita, Teater Tantayungan serta Basisingaan.




Kalampat

Kalampat merupakan perlengkapan musik tradisioanl sejenis gendang tetapi cuma satu bagian saja yang dapat dipukul ataupun biasa diucap berkepala tunggal. Tubuh gendang dibuat dari batang batung ataupun bambu tebal berdiamter besar. Kalampat dimainkan dengan metode dipukul memakai pemukul dari rotan. Kalampat dimainkan bersama dengan agung( gong) selaku pengiring dalam upacara Bawanang( panen padi), Babalian( bahiaga ataupun upacara penyembuhan yang bertabiat magis) serta upacara yang lain pada warga Suku Dayak di wilayah Labuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah.




Kalang Kupak

Kalang Kupak merupakan perlengkapan musik yang dibuat dari tipe bambu yang tipis ialah Paring Tamiang. Kalang Kupak terdiri dari 8 ruas bambu yang tiap- tiap dipotong setengahnya serta meruncing di bagian ujung. Ruas- ruas bambu tersebut setelah itu disatukan dengan serat rotan sampai wujudnya menyamai calung dari Jawa Barat. Kalang Kupak berfungsi selaku pembawa melodi, dimainkan bersama perlengkapan musik agung( gong), babun( gendang), lumba( gendang), serta kecapi buat mengiringi upacara adat Balian, ialah upacara keselamatan untuk kehidupan warga setempat yang dilaksanakan tiap tahun serta buat mengiringi tarian adat, semacam tari Gintor.




Kintung

Musik Kintung ialah salah satu kesenian musik tradisional dari Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Musik ini berasal dari wilayah Kabupaten Banjar, ialah di desa Sungai Perlengkapan, Astambul serta Bincau, Martapura. Masa dulu perlengkapan musik ini dipertandingkan. Dalam pertandingan ini bukan saja pada bunyinya, namun pula hal- hal yang bertabiat magis, semacam jika dalam pertandingan itu perlengkapan musik ini dapat rusak ataupun tidak bisa berbunyi dari milik lawan bertanding.


Bahan buat membuat perlengkapan musik kintung ini merupakan bambu. Wujudnya semacam angklung dari Jawa Barat. Buat mengendalikan bunyi bergantung pada rautan bagian atasnya sampai melebihi dari seperdua bundaran bambu. Rautan itu kian ke atas terus menjadi mengecil selaku pegangannya. Lagi bagian bawahnya senantiasa semacam biasa. Panjangnya umumnya 2 ruas, serta novel yang terdapat di bagian tengahnya( dalam) dibuang supaya menciptakan bunyi. Pengaturan bunyi umumnya bergantung pada rautan bagian atasnya. Terus menjadi dibuang atasnya itu hendak memunculkan nada yang lebih besar.


Umumnya bambu yang digunakan buat membuat perlengkapan musik ini tidak sembarang bambu maksudnya wajib diseleksi secara teliti paling utama yang bisa menghasilkan bunyi yang bagus serta pula tidak gampang rusak. Musik Kintung tercantum perlengkapan musik pentatonis, boleh dikatakan pula sejenis perlengkapan musik perkusi. Sebab metode membunyikannya dihentakkan pada suatu potongan kayu yang bulat. Perlengkapan musik Kintung ini berjumlah 7 buah serta tiap- tiap memiliki nama, ialah: Hintalu randah, hintalu besar, tinti pajak, tinti gorok, pindua randah, pindua besar serta gorok tuha.


Pada perkembangannya musik Kintung yang ialah musik yang bertabiat instrumentalia ini, bisa mengiringi lagu ataupun nyanyian Banjar biasanya yang berjenis lagu- lagu tirik serta japin. Supaya lebih harmonisasinya umumnya ditambah dengan babun( gendang) serta gong ataupun perlengkapan musik yang lain yang dibutuhkan.


Tetapi, pada masa saat ini, musik Kintung ini telah mulai sangat jarang sebab seniman yang tersisa merupakan orang- orang tua serta tidak sering generasi muda di situ yang ingin meneruskan kesenian ini.




Kurung- kurung

Kurung- kurung merupakan salah satu tipe perlengkapan kesenian yang terbilang unik di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Perlengkapan musik ini dibuat dari kayu panjang serta dibawahnya dibuat dari bambu serta perlengkapan yang lain. Musik ini dapat menghasilkan bunyi sehabis dihentak- hentak dahulu ke tanah serta tiap perlengkapan musik menghasilkan bunyi berbeda satu sama lain, sehingga apabila pemainnya mau menghasilkan irama, hingga triknya menghentakan perlengkapan itu secara bergantian cocok irama yang dikehendaki.


Tetapi perlengkapan musik ini nyaris punah sebab bisa jadi rumpun bambu yang tergerus oleh pembangunan perkebunan serta tambang ataupun langkanya generasi yang ingin serta sanggup meneruskan memainkan perlengkapan musik tradisi ini.




Kuriding

Kuriding ataupun Gurinding merupakan perlengkapan musik tradisional asli buatan nenek moyang suku Banjar, Kalimantan Selatan. Kuriding dapat dibuat dari pelepah enau, bambu maupun kayu dengan wujud kecil, serta mempunyai perlengkapan getar( tali) dan tali penarik. Dimainkan dengan metode ditempelkan di bibir sembari menarik gagang tali getar yang hendak menciptakan bunyi. Dengan ritme tertentu, bunyi yang dihasilkan hendak terdengar sangat indah serta merdu.


Kuriding mempunyai wujud yang kecil serta unik. Bentuknya dibagi dalam 2 bagian, ialah dalam( tidak rata) serta luar( rata). bagian dalam merupakan bagian yang ditempelkan di mulut kala di bunyikan, serta bagian luar merupakan yang menghadap keluar. Kuriding dibuat dari pelepah enau, bambu, maupun kayu yang berupa 4 persegi panjang yang kedua ujungnya terbuat bundar. Tidak hanya buat memperindah, wujud bundar pada ujung kurinding pula berperan selaku pengaman supaya tidak melukai mulut dikala dimainkan. Pada tubuh kurinding ada perlengkapan getar ialah tali yang dibuat dari serat tumbuhan kayu ataupun senar. Perlengkapan getar tersebut dibagi jadi 2 bagian, ialah bagian kanan( ilat) serta bagian kiri( perlu). Pada ujung kanan serta kiri kurinding pula ada lubang buat meletakan tali( tarikan) yang tersambung dengan perlengkapan getar. Kala tali tersebut ditarik, hingga perlengkapan getar tersebut hendak berbunyi, sembari di tempelkan pada mulut. Bunyi kuriding hendak terasa nyaring dikala perlengkapan musik tersebut ditarik dengan ritme yang benar.




Panting

Ada 2 penafsiran menimpa Panting ini, ialah Panting selaku perlengkapan musik serta Panting selaku musik.


Selaku Perlengkapan Musik- Panting merupakan perlengkapan musik yang berupa semacam gabus Arab namun lebih kecil serta mempunyai senar. Panting dimainkan dengan metode dipetik.


Panting selaku Musik- Musik Panting merupakan musik tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Diucap musik Panting sebab didominasi oleh perlengkapan musik yang dinamakan Panting, sejenis gambus yang mengenakan senar( panting) hingga diucap musik Panting.




Serunai Banjar

Serunai Banjar merupakan sejenis perlengkapan musik tiup yang mirip seruling, dibuat dari Bambu ataupun kayu semacam suling terompet tetapi pendek, terdiri dari 4 bagian ialah mulut, sekar bibir, tubuh( batang) serta corong satu sama lainya dapat dilepas serta dipasang kembali. Serunai berperan selaku perlengkapan musik pertunjukan pancak silat. Di suku Bukit( Dayak) berpungsi selaku pengiring musik upacara adat.




Terbang Madihin

Terbang Madihin merupakan perlengkapan musik jam yang mirip dengan rebana. Terbang madihin dibuat dari kulit kambing yang telah dikeringkan. Kulit kambing tersebut diberi kerangka kayu dengan garis tengah±30 centimeter serta bagian bawahnya berdimensi kurang lebih 25 centimeter, kayu yang dipakai diseleksi secara apik ialah dari tipe kayu yang lumayan liat, misalnya tipe kayu Jingah, batang tumbuhan Nangka, batang tumbuhan Tiwadak Banyu serta kadang- kadang pula dipakai tipe Kayu Halaban, buat mengencangkan kulit pada kerangka dipakai rotan yang telah diserut. 

Posting Komentar untuk "9 Alat Musik Tradisional dari Kalimantan Selatan"